·Sekresi protein
yang mengatur sistem imun, inflamasi dan hematopoiesis.
·Sitokin bekerja
dalam waktu yang singkat, jarak antar sel yg dekat, dan dalam jumlah
(konsentrasi) yang sangat kecil.
·Sitokin bekerja
dengan melekat pada membran reseptor yang spesifik, kemudian memberi sinyal
pada sel imun melalui second messenger.
·Sitokin cepat
disintesis dan disekresikan oleh sel yg berbeda setelah ada stimulus.
·Sekresi sitokin
oLimfositàlimfokin
oMonositàmonokin
oSitosin yg aktif
dlm khemotaktikàkhemokin
oSebagai media
antar leukosiT àinterleukin (IL)
·Aktivitas sitokin
oBerefek thdp sel
yg mensekresinya sendiri à autokrin
oBerefek thdp sel
didekatnyaà parakrin
oBerefek pada sel
yg sama tp berjauhan à endokrin
oProduser sitokin
paling banyak à sel –Th dan makrofag.
·Terdapat 2 macam sel T-helper:
oSel T-h1:
§Bekerjasama dengan IFNgama, TNF alfa & gama,
IL-2.
§Yaitu mengatur aktivasi makrofag dan sel T.
oSel T-h2:
§Bekerjasama dengan IL-4, IL-5, IL-6, dan IL-10.
§Sel-B mediated imunity.
·Kemokin : mempengaruhi pergerakan leukosit serta
merangsang leukosit pada jaringan yng inflamasi ato infeksi
·Reseptor sitokin brdasrkan struktur dan aktivitasnya
:
oFam hematopoietin
oFam interferon
oFam. Tumor
Necrosis Factor (TNF
oFam khemokin
·Interleukin-1
oInterleukin-1 (IL-1) is one of the first cytokines ever described.
oIts initial discovery was as a factor that
could induce fever, control lymphocytes, increase the
number of bone marrow
cells and cause degeneration of bone joints.
oIt was around
1984-1985 when scientists confirmed that IL-1 was actually composed of two
distinct proteins, now called IL-1α
and IL-1β
·Merupakan sistem yang terdiri dari sejumlah protein
(>30 jenis protein) yang berperan penting dalam reaksi imunitas.
·Merupakan salah satu sistem enzim serum yang
berfungsi dalam inflamasi, opsonisasi, dan kerusakan (lisis) membran patogen.
·Berupa molekul dari sistem imun non spesifik larut
dalam keadaan tidak aktif yang dapat diaktifkan oleh berbagai bahan seperti
toksin bakteri.
·Terdapat 9 komponen dasar komplemen, yaitu C1-C9
yang bila diaktifkan, akan dipecah menjadi bagian (fragmen) yang besar dan
kecil (C1q, C3a, C53b,dsb).
C1qrs
Meningkatkan permeabilitas vaskular
C2
Mengaktifkan kinin
C3a dan C5a
Kemotaksis yang mengarahkan leukosit, anafilotoksin yang merangsang
sel mast melepas histamin dan mediator lain
C3b
Opsonin dan adherens imun
C4a
Anafilotoksin lemah
C4b
Opsonin
C5-6-7
Kemotaksis
C8-9
Melepas sitolisin yang dapat menghancurkan sel
(lisis)
·Sistem komplemen diaktifkan melalui tiga jalur,
yaitu:
oAktivasi komplemen melalui jalur klasik (The
Classical Pathway ) à diaktifkan
oleh kompleks antigen-antibodi (kompleks imun)
oAktivasi komplemen melalui jalur alternatif (The
Alternative Pathway) à activated
by microbial cell walls
oAktivasi komplemen melalui jalur lektin (The Lectin
Pathway) à activated
by bacterial lectins.
·Aktivasi komplemen melalui jalur alternatif (Alternative
pathway) dan lektin (Lectin pathway) merupakan komponen sistem imun
alamiah (Innate immunity).
·Alternative :
oAktivasi jalur alternatif dimulai dengan aktivasi
spontan C3 yang terjadi pada permukaan sel.
oJalur alternatif terjadi tanpa melalui tiga reaksi
pertama yang terjadi pada jalur klasik (C1, C4, dan C2).
oAktivasi komplemen >>> menimbulkan
inflamasi dan kematian sel yang luas sehingga diperlukan inhibitor komplemen.
oInhibitor C1 adalah protein larut yang mencegah C1
mengaktifkan C2 dan C4.
oSejumlah inhibitor larut dan diikat oleh membran
mencegah aktivasi C3 terutama melalui jalur alternatif.
oInhibitor diikat oleh membran mencegah kerja Membrane Attack Complexes (MAC).
·Lektin :
oMannosa-Binding Lectin (MBL) adalah
kolektin yang dapat diikat melalui lektin oleh hidrat arang mikroba.
oMannosa-Binding
Lectin (MBL) berikatan dengan gula manosa pada permukaan
mikrobia tertentu dan segera mengaktifkan C3.
·Aktivasi komplemen melalui jalur Klasik (The Classical
pathway) merupakan komponen sistem imun didapat (adaptive immune).
oMembutuhkan kompleks Antigen – Antibodi.
oC1 yang dicetuskan oleh kompleks antigen-antibodi
berikatan dengan fragmen cristalisable (Fc) IgM.
oC1 (tidak memiliki sifat enzim) mengaktifkan C2 dan
C4, selanjutnya mengaktifkan C3
(komplemen kunci).
oIg M dan IgG1, IgG2, IgG3 membentuk kompleks imun
dengan antigen, mengaktivasi komplemen.
·Fungsi komplemen meliputi Lisis Osmotik Bakteri,Eliminasi
Kompleks Imun, Fagositosis-Opsonin, Kemokin, Inflamasi
·Inflamasi
oPeningkatan permeabilitas vaskuler lokal karena pengaruh
anafilatoksin (C3a,C4a,C5a).
oAktivasi komplemen C3 dan C5 menghasilkan fragmen
C3a dan C5a yang memacu degranulasi sel mast dan atau
basofil melepas histamin.
oHistamin akan
meningkatkan permeabilitas vaskuler dan
kontraksi otot polos, meningkatkan migrasi
leukosit dan keluarnya plasma (antibodi,
opsonin dan komponen komplemen) ke jaringan inflamasi.
·Kemokin
oC3a, C5a, dan C5-6-7 merupakan kemokin yang dapat
mengerahkan sel-sel fagosit ke tempat terjadinya infeksi.
oC5a merupakan kemoatraktan bagi neutrofil dan merupakan
anafilatoksin.
·Fagositosis-Opsonin
oC3b dan C4b mempunyai sifat opsonin (molekul yang
dapat diikat oleh bakteri dan
reseptor fagosit sehingga memudahkan
fagositosis bakteri).
oC3 yang diaktifkan saat aktivasi komplemen merupakan opsonin utama (C3b).
oMolekul C3b dalam bentuk inaktif (iC3b) juga
berperan sebagai opsonin dalam fagositosis karena fagosit juga memiliki
reseptor untuk iC3b.
·Eliminasi
Kompleks Imun
oC3a atau iC3b diendapkan di permukaan kompleks imun
dan merangsang eliminasi kompleks imun.
oEritrosit dan neutrofil memiliki CR1-R dan mengikat
C3b dan iC3b.
oC3 dan C4 ditemukan pada kompleks imun dan diikat
oleh CR1-R pada eritrosit dandiangkut ke organ hati dan limpa (fixed fagosit).
oMelalui reseptor komplemen dan Fc, fagosit
menghancurkan kompleks imun dari sel darah merah.
·Lisis Osmotik
Bakteri
oAktivasi C3 (jalur alternatif atau klasik) akan
mengaktifkan bagian akhir dari kaskade komplemen C5-C9.
oAktivasi komplemen yang terjadi di permukaan sel
bakteri akan membentuk Membrane Attack Complex (MAC) dan menyebabkan lisis osmotik sel atau bakteri.